Nama : Adelia Putri Pratami
Kelas : PPB_TI-46-07
NIM : 1201223150
Rantai Nilai dan Dekomposisi Proses
Pendahuluan
Rantai nilai dan dekomposisi proses adalah konsep penting dalam perancangan proses bisnis yang membantu organisasi memahami nilai yang dihasilkan oleh suatu proses serta cara membagi proses tersebut menjadi bagian-bagian yang lebih kecil untuk analisis yang lebih efektif. Dengan memahami hubungan antar nilai dan cara proses diklasifikasikan, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi dan daya saingnya.
Nilai Proses (Process Values)
Nilai dalam suatu proses bisnis bukan hanya berasal dari produk atau jasa yang dihasilkan, tetapi juga dari nilai tambah yang diberikan kepada pelanggan dan pemangku kepentingan. Beberapa aspek utama dari nilai proses meliputi:
Backward Design: Pendekatan yang menentukan nilai atau tujuan dari suatu proses sebelum mendesain alurnya.
Transformasi Input-Keluaran: Proses bisnis mengubah sumber daya input menjadi output yang bernilai bagi pelanggan.
Metode Penentuan Nilai: Menentukan nilai yang diinginkan organisasi dan pengambil keputusan untuk memastikan tujuan tercapai.
Hubungan Antar Nilai
Dalam suatu organisasi, nilai-nilai dari berbagai proses saling berhubungan dan membentuk rantai nilai. Konsep utama dalam hubungan antar nilai meliputi:
Dekomposisi dan Integrasi Nilai: Nilai dalam proses dapat dipecah menjadi unit-unit lebih kecil yang membentuk rantai nilai.
Rantai Nilai Tambah: Setiap langkah dalam proses bisnis berkontribusi terhadap nilai akhir yang diberikan kepada pelanggan.
Keterkaitan Rantai Objektif dan Rantai Nilai: Tujuan strategis perusahaan memengaruhi bagaimana nilai dihasilkan dalam setiap proses.
Dekomposisi dan Klasifikasi Proses
Dekomposisi proses adalah pemecahan suatu proses menjadi bagian-bagian lebih kecil yang lebih mudah dipahami dan dikelola. Beberapa referensi utama dalam dekomposisi proses meliputi:
Business Process Management (BPM) CBOK: Menyediakan kerangka kerja dalam memahami proses bisnis secara sistematis.
Value Chain Framework (VCF):
Level 0 (Value Chain): Proses utama yang membentuk rantai nilai.
Level 1 (Strategic Level): Proses strategis yang mencakup perencanaan dan tata kelola perusahaan.
Level 2 (Tactical Level): Proses yang mendukung pencapaian tujuan strategis melalui keputusan taktis.
Process Classification Framework (PCF): Mengelompokkan proses bisnis berdasarkan kategorisasi yang lebih luas untuk mempermudah analisis dan pengelolaan.
Implikasi terhadap Perancangan Proses
Dalam merancang proses bisnis, terdapat beberapa prinsip yang harus diperhatikan:
Backward Design: Menentukan nilai dari proses terlebih dahulu sebelum menyusun langkah-langkahnya.
Dekomposisi Proses: Memetakan proses yang akan dirancang dalam kaitannya dengan proses yang lebih tinggi dalam sistem.
Penggunaan Framework: Menggunakan referensi yang ada untuk melakukan dekomposisi dan memahami struktur proses secara lebih baik.
Kesimpulan
Rantai nilai dan dekomposisi proses merupakan elemen kunci dalam perancangan proses bisnis yang efektif. Dengan memahami bagaimana nilai diciptakan dan bagaimana suatu proses dapat dipecah menjadi bagian-bagian lebih kecil, organisasi dapat merancang proses yang lebih efisien, responsif, dan selaras dengan tujuan strategis mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar