Nama : Adelia Putri
Kelas : PPB_TI-46-07
NIM : 1201223150
Process Organization
Pendahuluan
Process organization dalam bisnis bertujuan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi operasional melalui pengelolaan proses yang sistematis. Dengan pendekatan berbasis sistem, organisasi dapat menyelaraskan proses bisnis dengan tujuan strategis mereka.
Pendekatan dalam Pemodelan Proses Bisnis
IE/QC Tradition – Berfokus pada peningkatan proses operasional.
Management & Business Process Redesign Tradition – Menyelaraskan atau mengubah proses bisnis untuk meningkatkan kinerja organisasi.
IT Tradition – Berfokus pada otomatisasi proses bisnis.
Struktur Organisasi Proses
Pendekatan Tradisional – Menggunakan perspektif sistem, menekankan hubungan antar elemen melalui arus dan loop umpan balik.
Pendekatan Komprehensif – Berbasis rantai nilai (Value Chain) untuk memahami kontribusi setiap entitas dalam organisasi.
Enterprise Process Model (EPM) – Representasi tingkat tinggi dari proses perusahaan untuk mengidentifikasi peluang peningkatan efisiensi.
Diagram Organisasi – Digunakan untuk menggambarkan hubungan antara organisasi dengan lingkungan eksternal dan antar unit dalam perusahaan.
Hierarki Penciptaan Nilai (Value Creation Hierarchy)
Organisasi ada untuk menciptakan nilai melalui produk atau layanan. Hierarki penciptaan nilai membantu mengidentifikasi hubungan antara sumber daya dan proses dalam organisasi.
Klasifikasi Proses
Proses dalam organisasi dapat dikategorikan berdasarkan:
Process Integration – Tingkat keterhubungan proses dalam organisasi.
Process Standardization – Tingkat keseragaman proses yang dilakukan di berbagai bagian organisasi.
Process Life Cycle – Siklus hidup proses yang menghasilkan objek bisnis seperti produk atau informasi.
Business Process Management (BPM)
BPM adalah disiplin yang mencakup perancangan, otomasi, eksekusi, kontrol, pengukuran, dan optimasi aliran aktivitas bisnis untuk mendukung tujuan perusahaan. Keuntungan utama BPM:
Meningkatkan efisiensi proses.
Mengurangi biaya operasional.
Mengintegrasikan sumber daya secara optimal.
Elemen Kunci BPM
Process Design – Menentukan tugas, pelaku, waktu, lokasi, dan informasi yang dibutuhkan dalam proses.
Process Metrics – Pengukuran berdasarkan kebutuhan pelanggan dan tujuan perusahaan (misalnya, biaya, kecepatan, dan kualitas).
Process Performers – Individu yang menjalankan proses dan perlu memahami tujuan serta bekerja dalam tim.
Process Infrastructure – Dukungan sistem TI dan SDM untuk mendukung proses yang terintegrasi.
Process Owner – Pihak yang bertanggung jawab atas manajemen proses secara menyeluruh.
Budaya dalam Manajemen Proses (Process Culture)
Perubahan budaya organisasi diperlukan untuk mendukung implementasi BPM. Budaya ini mencerminkan nilai-nilai dan keyakinan kolektif yang memengaruhi sikap dan perilaku terhadap proses bisnis.
BPM Center of Excellence (BPM CoE)
BPM CoE adalah tim atau entitas yang menyediakan kepemimpinan, praktik terbaik, riset, serta dukungan dalam pengelolaan proses bisnis. Fungsinya meliputi:
Membantu pengambilan keputusan strategis.
Meningkatkan kelincahan bisnis dalam merespons perubahan.
Mengkoordinasikan sumber daya dan teknologi dalam implementasi BPM.
Kesimpulan
Process organization berperan penting dalam mengelola dan meningkatkan proses bisnis. Dengan pendekatan BPM yang sistematis, organisasi dapat mengoptimalkan efisiensi, meningkatkan kinerja, dan mencapai tujuan strategisnya melalui pengelolaan proses yang terintegrasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar